Mbay, bengkel.appek.org;
“Kita sudah mengidentifikasikan 161 orang yang sedang berusaha dan masih dalam tahap merencanakan usaha disektor perikanan, kita siap aktifkan mereka semua” Ungkap Tarsianus Tani Spesialis MeD (Pengembangan Usaha Mikro)) Wilayah Nagekeo di Kantor Unit Nagekeo, Selasa, 24/11/2020.
Dari jumlah tersebut, lanjut Tarsi, ada 75 orang yang menjalankan usaha disektor perikanan seperti pengolahan ikan, penjualan ikan, penangkapan ikan dan usaha budidaya ikan, mereka ini mendapatkan perhatian khusus tim program Mata Kail (Mari Kita Kreatif Agar Ikan Lestari) Nagekeo, ungkapnya.
Keadaan ini lanjut Tarsi, ada kemungkinan akan bertambah terus seiring dengan makin masifnya pendampingan yang sedang kita lakukan saat ini, ujarnya didampingi staf pendamping lapangan Blasisus Timba, Kornelis Bana dan Maria S. Mesa.
Hingga saat ini ada 50 orang anak muda yang sudah lakukan verifikasi faktual dan pendampingan usaha serta manajemen wirausahanya disektor perikanan, hal ini kami belum akumulasikan sektor usaha lainnya.
Sesuai amanat program Mata Kail kerjasama Bengkel APPeK, YPII, Kopernik dan Uni Eropa, kami menargetkan tim Nagekeo berkontribusi 161 orang muda aktif menjalankan usaha mereka disektor perikanan dan usaha lainnya, tegas Tarsi.
Rencana kedepan, kami terus memperkuat mentoring terhadap anak muda di 12 Desa/Kelurahan di 2 Kecamatan melalui peningkatkan koordinasi dengan para pihak agar memberikan semangat yang sama dalam memberikan dukungan pada usaha anak muda kita, jelasnya. (gus).
Kami memiliki 23 guests dan tidak ada anggota yang online
Bengkel APPeK (Bengkel Advokasi Pengembangan dan Pemberdayaan Kampung) adalah Sebuah Organisasi Berbadan Hukum Perkumpulan dan Bersifat Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan dan Pengembangan TKLD di Berbagai Level, dengan dukungan sumber daya yang berasal dari Iuran Anggota, Dana Hibah dari Berbagai Sumber Baik Lokal, Nasional dan Internasional (Kecuali Dana Hutang Luar Negeri) serta memiliki Wilayah Kerja di Regional Nusa Tenggara.