Bengkel APPeK Melaksanakan Lokakarya di Desa Oelpuah

bengkelappek.org, Bengkel APPeK melalui Program MATAHATI dengan isu program Aksi Untuk Ekonomi Inklusif yang Adaptif terhadap perubahan Iklim melakukan Lokakarya terkait isu ekonomi, kebencanaan dan perubahan iklim di desa Oelpuah,Kamis, 12/12/2024.
 
Umparu R. Landuawang, Manager Program Bengkel APPeK menyampaikan kegiatan Lokakarya ini dilakukan secara paralel dengan pendekatan 6 desa dampingan yang tersebar di wilayah Kabupaten Kupang. 

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi program MATAHATI dengan pemerintah desa bahkan pemerintah kabupaten Kupang untuk lebih dekat dengan warga yang ada di desa. 

“Hari ini kita melihat secara khusus di isu ekonomi. Apalagi berbicara tentang ekonomi ini sangat luas. Sehingga untuk menciptakan ini sangat penting ada kolaborasi”, ujarnya. 

Melibatkan pemerintah daerah untuk menyampaikan apa yang bisa dilakukan oleh dinas-dinas terkait agar dapat membantu masyarakat yang ada di desa. 

“Tidak semua warga di desa kami organisir. Tapi ada 25 orang dari berbagai unsur, ada kepala keluarga Perempuan, lansia, disabilitas, keluarga disabilitas dan perwakilan keluarga ODGP”, lanjutnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan kolaborasi dengan dinas dan instansi terkait menjadi penting agar bisa menyamakan persepsi dan membangun kekuatan sehingga harapan dari masyarakat desa tercapai. 

“Konsep lokakarya yang selama ini kami lakukan di luar desa. Sekarang kita coba merubah agar kegiatan seperti ini dilakukan di desa. Meskipun tidak semua orang kita jangkau. Tapi keterwakilan ini bisa meneruskan informasi ke warga yang ada di desa”, tegas Umbu. 

Sementara Kepala desa Oelpuah, Deky J. Tapen, dalam sambutanya mengatakan diskusi tentang isu ekonomi, kebencanaan dan perubahan iklim sangat penting untuk dilakukan. 

“Untuk dana desa Oelpuah untuk tiga tahun terakhir lebih banyak ke pemberdayaan. Kalau sekarang kita lihat ada banyak pisang di Oelpuah itu salah satu program pemerintah desa yang kita anggarkan dari dana desa”, ungkapnya. 

Ia menambahkan, Kalau selama ini kita tanam pisang, tanam ubi, tanam padi dan tanaman holtikultura.
 
“Pemahaman tentang ekonomi sangat penting, bagaimana kita membuat untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menopang pemenuhan kebutuhan hidup. Saya pikir diskusi kita hari ini sangat penting”, lanjutnya.

Sebagai informasi, CBM Global Indonesia bersama mitra Bengkel APPeK (Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung), Yayasan Tanpa Batas (YTB), Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Yayasan Penguatan Lingkar Belajar Komunitas Lokal (PIKUL), dan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi NTT (Garamin NTT) merupakan konsorsium Program MATAHATI (Mendorong Kabupaten Kupang Humanis, Adaptif Tangguh dan Inklusif) yang bertujuan untuk mencapai Kabupaten Kupang yang Tangguh dan Inklusif pada 2032.***

#Tagline :

• Program
• NTT
• Bengkel Appek
• kabupaten Kupang
• Kupang
• Matahati
• Provinsi NTT