Langkah Awal Menuju Perubahan: Catatan Magang di Bengkel APPeK
Details
By Naldo Jebadu
Naldo Jebadu
Hits: 120
Penulis: Fransiskus S. Hayon (Mahasiswa Magang Prodi Ilmu Politik Undana Kupang)
Studi Lapangan Ke Tenau, Kupang NTT
Awal Juni 2025, saya melangkah ke dunia yang baru bagi saya. Dunia advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan kerja-kerja sosial. Nama tempatnya: Bengkel APPeK, singkatan dari Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung. Sekilas mungkin terdengar seperti bengkel tempat perbaikan mesin, tapi nyatanya inilah "bengkel sosial" yang merawat dan membangun harapan masyarakat, khususnya mereka yang kerap terpinggirkan: perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok miskin di Nusa Tenggara Timur.
Magang selama satu bulan di Bengkel APPeK bukan sekadar pengalaman kerja. Ia menjadi ruang pembelajaran yang luar biasa, mempertemukan saya dengan kenyataan-kenyataan sosial yang tidak saya temui di bangku kuliah. Di sini, teori bertemu praktik. Saya tidak hanya mencatat, tapi juga ikut bergerak.
Menyentuh Isu Global dari Ruang Lokal
Salah satu momen berkesan adalah ketika saya dipercaya mengikuti Konsultasi Publik Draft Awal Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD-API) Provinsi NTT di Hotel Harper, Kupang. Di forum ini, saya menyadari betapa perubahan iklim bukan sekadar topik global yang jauh, tapi nyata terasa hingga ke kampung-kampung. Bahwa menjaga hutan dan tidak membuang sampah sembarangan adalah tindakan nyata untuk melawan krisis yang tak kasat mata ini.
Namun, pelajaran sesungguhnya saya dapat bukan di hotel ber-AC, melainkan ketika saya turun langsung ke Desa Buraen. Di sana, bersama salah satu staf Bengkel APPeK, saya menyaksikan aksi nyata: ribuan pohon kelapa dan pisang ditanam, mata air yang dulunya kering kini mulai hidup kembali. Semangat itu digerakkan oleh seorang pendeta, yang tanpa lelah mengajak jemaat dan pemuda gereja untuk menjaga bumi sebuah bentuk ibadah ekologis yang menyentuh hati.
Bertemu Para Penjaga Bumi
Di Hotel Sasando Kupang, saya mengikuti Temu Inspiratif Local Champions Nusantara, pertemuan dua hari yang mempertemukan para pelaku perubahan dari berbagai daerah. Ada yang membuat keripik, ada yang bertani organik, dan ada pula yang melestarikan laut. Cerita-cerita mereka bukan hanya inspiratif, tapi membakar semangat saya.
Hari kedua, saya ikut kelompok yang berkunjung ke Tenau, melihat langsung bagaimana Komunitas Koalisi Kopi membudidayakan terumbu karang. Saya belajar transplantasi karang, naik kapal kayu, dan menyelam ke laut untuk menyaksikan kehidupan baru yang sedang ditumbuhkan kembali. Saya tersadar: perubahan dimulai dari mereka yang peduli, sekecil apapun upayanya.
Belajar Mengadvokasi, Bukan Hanya Menyuarakan
Tak hanya berhenti di isu lingkungan, saya juga diajak mengikuti diskusi tematik advokasi di Desa Oesena, Kecamatan Amarasi. Kami membedah tentang strategi dan metode advokasi. Bukan sekadar teori, diskusi berlangsung hangat dan hidup. Masyarakat bersemangat menyampaikan aspirasi, menyusun rencana, dan menyuarakan perubahan untuk desa mereka. Di sini saya belajar bahwa advokasi bukan hanya soal bersuara, tapi tentang memperjuangkan dengan strategi dan keberanian.
Sekolah Aman, Masa Depan Terjamin
Magang saya juga menyentuh dunia pendidikan, saat saya ikut dalam rangkaian kegiatan Program SEKOLAH AMAN. Bersama rekan-rekan magang dan tim dari Bengkel APPeK, kami mempersiapkan dan meresmikan perpustakaan di SDN Manefu, Baumata Timur. Satu hari sebelum peresmian, kami gotong royong membersihkan halaman sekolah. Dan pada tanggal 24 Juni 2025, perpustakaan kecil itu diresmikan dengan penuh suka cita.
Kepala Sekolah, Ibu Marlina Kadir, menyebut bahwa perpustakaan itu adalah "simbol harapan dan masa depan cerah anak-anak Taebenu". Saya percaya itu benar. Sebuah perpustakaan sederhana bisa menjadi jendela dunia bagi anak-anak yang ingin bermimpi lebih tinggi dari langit.
Langkah Kecil yang Mengubah Perspektif
Dari Kupang hingga Buraen, dari laut Tenau hingga desa Oesena, saya belajar banyak hal. Tentang keberanian, ketulusan, dan pentingnya aksi nyata. Magang di Bengkel APPeK telah membuka mata saya: perubahan bukan monopoli orang besar, tapi hasil dari kerja bersama, dari orang-orang biasa yang luar biasa.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Direktur Bengkel APPeK dan seluruh staf yang telah membimbing saya. Jika selama saya magang ada sikap atau tutur kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang tulus.
Magang ini mungkin hanya sebulan. Tapi bekasnya akan saya bawa sepanjang perjalanan hidup saya.
Aktif mendampingi dan melakukan kegiatan advokasi dengan masyarakat Kabupaten Kupang, Memiliki Spesialisasi di Bidang Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Education
Menyelesaikan S1 Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Tahun 2018.
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung
Tentang Kami
Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.
Alamat
Kantor Bengkel APPeK
Jalan Raya Baumata Penfui Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur