Pemungutan Suara Ulang Hanya Benarkan Kesalahan

Pelaksanaan pemungutan suara ulang yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibeberapa wilayah termasuk di Nusa Tenggara Timur pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun ini sebenarnya hanya membenarkan kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini disampaikan pengamat politik Universitas Muhammadya, Dr. Ahmad Atang, dalam diskusi publik yang diselenggarakan Bengkel APPeK NTT, di Hotel Romyta, Jumad, 15/08/2014. “Kalau sudah dilihat salah oleh penyelenggara kenapa itu dilakukan dan kemudian dilaksanakan pemungutan suara ulang. Itu (pemungutan suara ulang, red) hanya membenarkan kesalahan yang telah dilakukan penyelengara” urainya. Kritik ini menanggapi pernyataan komisioner KPU NTT, Yosafat Koli, S.Fil yang dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan pilpres tahun 2014 KPU melaksanakan pemungutan suara dibeberapa TPS di NTT karena ditemukan adanya kecurangan. “Pemungutan suara ulang itu dilakukan di salah satu TPS di Kabupaten Alor dan Kabupaten Flores Timur sesuai dengan rekomendasi Panwaslu” sebut Yosafat.

Foto Diskusi Publik "Refleksi Terhadap Proses Pemilu Presiden 2014 di NTT"

Klik pada foto untuk diperbesar

{gallery}diskusi_refleksi{/gallery}

Kegiatan diskusi publik ini dihadiri oleh anggota forum dampingan Bengkel APPeK, akademisi, insan pers, Panwaslu Kabupaten dan Kota Kupang, KPU Provinsi NTT, perwakilan OKP dan pemantau Pilpres Bengkel APPeK. Dalam sambutan pembukaan, Koordinator Umum Bengkel APPeK NTT, Vincent Bureni mengatakan bahwa kegiatan diskusi publik ini bertujuan untuk merefleksikan proses penyelenggaraan pemilu menyangkut kapasitas dan integritas penyelenggara, kesesuaian proses, kecendrungan pelanggaran dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden 2014. “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan terhadap upaya pengembangan nilai-nilai demokrasi yang diterapkan melalui proses pemilu secara umum dan pemilihan presiden yang baru dilaksanakan” tutupnya. Kegiatan dengan mengambil tema “Refleksi Terhadap Proses Pemilu Presiden 2014 di NTT” dimoderatori oleh team AIESP Bengkel APPeK, Theresia Ratu Nubi.

Sementara itu Ketua Panwaslu Kota Kupang, Germanus Atawuwur dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa proses pemantaun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun ini secara kuantitas menurun jauh jika dibandingkan dengan proses pemilihan legislatif. “Pemantaun partisipatif dari masyarakat pada pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun ini secara kuantitas jauh menurun jika dibandingkan dengan pemilihan legislatif bulan April yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari jumlah laporan masyarakat terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu maupun oleh penyelenggara” urainya.*Vitto

#Tagline :

• Bengkel APPeK NTT