Peneliti Bengkel APPeK Ungkap Populasi Kerbau di Kabupaten Kupang Menurun
Details
By Naldo Jebadu
Naldo Jebadu
Hits: 606
"Data populasi ternak kerbau di kabupaten Kupang sudah mulai menuju punah dengan tingkat penurunan yang sangat besar yakni 1.089 atau 50 persen".
bengkelappek.org, Peternakan Kerbau di kabupaten Kupang cenderung menurun bahkan terancam punah. Data populasi ternak kerbau di kabupaten Kupang sudah mulai menuju punah dengan tingkat penurunan yang sangat besar yakni 1.089 atau 50 persen. Padahal Kabupaten Kupang merupakan salah satu daerah andalan peternakan di NTT.
Melihat besarnya potensi ancaman kepunahan kerbau tersebut, Bengkel APPeK NTT sebagai salah satu anggota penelitian dalam konsorsium Universitas Mataram NTB atas dukungan Program KONEKSI melakukan FGD analisis terhadap stakeholders pada, Jumat (5/4/24), OCD Cafe, Lasiana, Kota Kupang.
Koordinator umum Bengkel APPeK, Vinsensius Bureni, menyampaikan analisis stakeholder dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dengan cara indentifikasi, klasifikasi dan hubungan antar stakeholders.
Melalui kegiatan ini akan diperoleh gambaran atas kegiatan yang terkait dengan bencana perubahan iklim, strategi dan juga kebijakan atau aturan yang ada sebagai landasan stakeholder untuk bertindak dalam mengurangi dampak perubahan iklim terhadap ternak kerbau di kabupaten Kupang.
“Bengkel APPeK sendiri melihat dan mengamati ternyata kerbau ini tidak tahu ke mana lagi, informasi-informasipun nyaris tidak kita dapatkan, banyak penelitian yang hanya berkisar di peternakan lain tapi kerbau tidak tahu informasi seperti apa”,ujarnya.
Ia kemudian menuturkan, Bengkel APPeK sudah melakukan diskusi dengan beberapa desa di kabupaten Kupang untuk menganalisis kerentanan dan juga dampak perubahan iklim terhadap perkembangan Kerbau.
“kita memilih desa Tanah Putih dan Oelatimo sebagai teman diskusi untuk melakukan analisis kerentanan dan juga termasuk tentang penyebab, dampak perubahan iklim terhadap perkembangan kerbau dan itu kita sudah dapatkan informasi dari desa”,ungkapnya.
Vinsen kemudian menambahkan Bengkel APPeK juga melakukan analisis konteks atau situasi real yang terjadi tentang kerbau itu di kabupaten Kupang.
“Analisis itu kita ambil dari dokumen-dokumen pemerintah, diantaranya kita ambil dari Dinas Peternakan provinsi dan kabupaten. data analisis konteks itu kalau kita lihat perkembangan kerbau itu cenderung menurun bahkan 50% menurun, kalau tahun 2022 ada 2.146 ekor yang ada di kabupaten Kupang, justru tahun 2023 sisa 1057 artinya ada 50% kerbau sudah menuju punah ini mencemaskan sebenarnya”,jelasnya.
Kalau kita bandingkan dengan sapi di tahun 2022 ada 304.056 di kabupaten Kupang dan tahun 2023 ada 307.211 ekor artinya dia naik sekitar 3,2%.
“perkembangan ternak Sapi lebih dominan di banding Kerbau, akumulasi dari perkembangan Kerbau ini kami ingin mengetahui lebih lanjut informasi tentang persoalan kerbau. hari ini kita lebih kepada memetakan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholders yang berhubungan langsung dengan masalah kerbau”,lanjut Koordinator Umum/Peneliti Bengkel APPeK itu.
Senada dengan Vinsen, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Yohanes Oktovianus, membenarkan data dan kondisi ternak Kerbau di NTT Khususnya Kabupaten Kupang.
“Benar pak Vinsen, ternyata kecenderungan populasi kerbau menurun itu selaras dengan sentuhan atau intervensi tentang kerbau jadi pak tidak salah, setelah saya diskusikan hal-hal yang di buat oleh pemerintah terkait dengan peningkatan produksi kerbau itu masih sangat kurang”,ujarnya.
Sebagai Informasi, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT pada kegiatan ini sebagai narasumber pemantik dengan tema Peluang-Tantangan dan kendala pengembangan ternak kerbau menghadapi dampak perubahan iklim pada sector peternakan di NTT. Turut hadir dalam kegiatan ini Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, BP4D Kab. Kupang, BPBD Kab. Kupang, Kepala desa Tanah Putih dan perwakilan dari peternak.***
Aktif mendampingi dan melakukan kegiatan advokasi dengan masyarakat Kabupaten Kupang, Memiliki Spesialisasi di Bidang Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Education
Menyelesaikan S1 Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Tahun 2018.
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung
Tentang Kami
Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.
Alamat
Kantor Bengkel APPeK
Jalan Raya Baumata Penfui Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur