Pentingnya Penguatan kapasitas Bagi Anggota Kelompok Tunas Harapan Manusak

Program Sekolah Aman merupakan kerja sama Bengkel APPeK NTT dengan YAPPIKA ACTIONAID yang didanai oleh PENNY APPEAL. Program ini mendorong pendidikan sekolah dasar yang aman dari aspek sarana prasrana (infrastruktur), adanya kebijakan yang respon pendidikan dasar, mendorong penyadaran kritis terhadap kesehatan, penguatan ekonomi komunitas sekolah dan tanggap bencana.

Dirilis dari bengkelappek.org, pada tanggal (24/11/2021) Kelompok Perempuan Komunitas Sekolah Tunas Harapan Manusak telah dibentuk melalui proses musyawarah mufakat.

Setelah pembentukan kelompok tersebut, maka perlu dilakukan penguatan kapasitas anggota kelompok  melalui perencanaan usaha dan kelembagaan kelompok. Hal ini kemudian disampaikan oleh Yovianus Nahak selaku pendamping lapangan program sekolah aman.

“Kegiatan hari ini adalah tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Kita sudah bentuk kelompok usaha Tunas Harapan  Manusak. Kegiatan ini untuk memperkuat kelompok yang sudah dibentuk” ujarnya.

Ia juga sangat mengapresiasi kehadiran anggota kelompok, apalagi kegiatan seperti ini sangat penting dalam menjalankan usaha kedepanya.

“Kegiatan ini sangat penting, untuk itu anggota kelompok harus senang, karena kita bisa melihat motivasi dan keseriusan anggota kelompok dalam menjalankan usaha kedepanya” lanjutnya.

Yovianus juga mengajak anggota kelompok untuk menceritakan usaha yang dirintis sebelumnya. Mulai dari jenis usaha, kelemahan dan kelebihan usaha, omset dan strategi usaha yang dijalankan.

Foto Peserta Sedang Membahas Rencana Tindak Lanjut (RTL) Kelompok Usaha Tunas Harapan Manusak Di SDN Tetelek Pada Hari Kamis, 02/12/2021 (sumber: Dokumentasi Elin)

Salah satu anggota kelompok usaha Tunas Harapan Manusak Sila Bengkluk (32)  menceritakan usaha rintisanya dalam bidang pertanian.

“Saya panen terung  dua kali dalam  1 minggu dan dijual di pasar. Sekarang saya jual di pasar  3 buah dengan harga Rp.10.000. Sebelumnya harga terung dipasar sangat rendah, yaitu 1 buah dijual dengan RP 500. Sekarang harga mulai membaik,” ujarnya.

Kepala sekolah SDN Tetelek sekaligus pembina Kelompok Usaha Perempuan Komunitas Sekolah Tunas Harapan Manusak menyampaikan  apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

“kegiatan ini mensejahterakan  kita semua, mensejahterakan orang tua siswa. Jadi kita semua harus terlibat, semua perencanaan kegiatan harus dilanjutkan. Usaha apa yang mau dilanjutkan, tentunya usaha yang punya peluang, dipasarkan dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi kemakmuran orang tua siswa yang sudah terbentuk” ujarnya.

Rangkaian kegiatan dalam proses penguatan kapasitas yang dilaksanakan di SDN Tetelek tersebut yaitu pertama, mendengarkan cerita dari semua anggota kelompok tentang usaha yang sedang dijalankan, tantangan dan cara  mengatasi tantanganya. Kedua, Penguatan kelembagaan kelompok melalui pembagian tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Ke-empat, usaha yang akan dijalankan oleh kelompok dan terakhir analisis perkembangan usaha kelompok yang dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Berdasarkan pantauan dari Tim Media Suara Kampung, Kelompok Usaha Perempuan Komunitas Sekolah Tunas Harapan Manusak memilih usaha yang akan dijalankan oleh kelompok yaitu kripik pisang dan singkong. Sedangkan rencana tindak lanjut lebih fokus pada penguatan legalitas kelompok melalui AD/ART dan SK dari pemerintah desa.

Penulis : Kristin

#Tagline :

• NTT
• Bengkel Appek
• Pendidikan
• kabupaten Kupang
• Kupang
• Pemberdayaan
• Bengkel APPeK NTT
• HUT Bengkel APPeK NTT