Calon Kepala Daerah Tunggal, Semua Pihak harus Bertanggung Jawab
Details
By Vitus Pehan
Vitus Pehan
Hits: 2493
"Momentum pilkada adalah instrumen demokrasi dalam memenuhi hak-hak politik warga"
Menanggapi fenomena calon kepala daerah tunggal dalam pilkada serentak dibeberapa daerah di Indonesia, Koordinator Umum Bengkel APPeK NTT, Vinsen Bureni meminta agar semua pihak harus bertanggung jawab dan tidak saling menyalahkan satu dengan yang lain.
“Momentum pilkada adalah instrumen demokrasi dalam memenuhi hak-hak politik warga. Ruang ini telah dibuka oleh negara dan kita semua harus menghargainya. Kita juga harus menghormati setiap warga negara atau kelompok masyarakat termasuk partai politik yang menggunakan dan yang tidak menggunakannya haknya dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah ini. Kalau ada daerah yang hanya mempunyai pasangan calon tunggal, maka semua pihak harus bertanggung jawab dan tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya”.
Koordinator Umum Bengkel APPeK NTT, Vinsen Bureni saat memfasilitasi salah satu kegiatan.
Lanjut pria yang pernah dicalonkan menjadi Wakil Bupati Kupang ini, masyarakat tidak boleh terjebak dalam permainan kelompok kepentingan penguasa atau elit partai. “Ruang masyarakat untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin diwilayahnya juga telah disipakan negara melalui jalur perseorangan atau independen diluar partai atau gabungan partai politik. Oleh karena itu sebagai warga negara yang baik, kita harus arif dan bijak melihat persoalan ini. Kita juga harus arif dan bijaksana menghargai warga negara lain yang telah sadar menggunakan haknya politiknya. Karena sesungguhnya ini adalah keadilan dalam pemenuhan hak politik warga”.
Hal senada juga disampaikan oleh dua pegiat demokrasi lainnya, Tarsianus Tani dan Jovi Nahak. Ditempat yang sama, Tarsi menjelaskan bahwa fenomena banyaknya calon tunggal dibeberapa wilayah di Indonesia menunjukan melemahnya partisipasi masyarakat dalam demokrasi. “Demokrasi itu menjamin kesetaraan hak semua warga negara dan warga harus berpartisipasi aktif didalamnya. Banyaknya calon tunggal yang terjadi saat ini menunjukan partisipasi masyarakat dalam demokrasi saat ini mulai melemah dan kita tidak harus saling menyalahkan satu dengan yang lainnya” ujar pria yang selalu tampil kalem ini.
Sementara itu, Jovi Nahak, menguraikan bahwa fenomena calon tunggal ini dikarenakan oleh adanya peraturan yang tidak tegas. “Saat membahas peraturan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, pembuat peraturan tidak mengantisipasi adanya calon tunggal seperti yang terjadi saat ini. Olehnya, saat ini perlu ada ketegasan peraturan sehingga masyarakat tidak dirugikan” harap mantan Ketua GMNI Cabang Kupang ini. *Vitto
Anggota Tim Peneliti pada tahun 2014 - 2017 Saat ini tidak lagi bekerja di Bengkel APPeK
Experience
Rebecca Norris is a full-time freelance writer living in the DC metro area who has worked in beauty editorial for seven years. Previously, she was the Beauty Editor for Brit + Co. She joined the Byrdie team as a nail expert in 2019 and contributes to a number of lifestyle publications. She is a graduate of George Mason University. There, she earned her B.A. in Media: Production, Consumption, and Critique, along with a minor in Electronic Journalism.
Education
Data Pendidikan disini. Selanjutnya ini hanya dummy. from George Mason University with a B.A. in Media: Production, Consumption, and Critique, along with a minor in Electronic Journalism.
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung
Tentang Kami
Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.
Alamat
Kantor Bengkel APPeK
Jalan Raya Baumata Penfui Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur