Civil Society Education Partnership (CSEP) Timor Leste Studi Banding di Bengkel APPeK NTT

Asosiasi yang berdiri sejak tahun 2017 ini dengan memiliki anggota organisasi berjumlah 15 NGO. Peran dari organisasi ini melakukan monitoring, advokasi dan penelitian dalam bidang pendidikan.

National Coordinador, Jose de Jesus,  menjelaskan tujuan dari kegiatan ini dalam rangka melakukan studi banding bersama organisasi masyarakat sipil di Kupang.

“kita juga melakukan kunjungan ke sekolah karena memang kita bergerak di bidang pendidikan. Sehingga penting melihat kondisi sekolah di Indonesia dari tingkat SD, SMP dan SMA khususnya di NTT”,ujarnya saat melakukan kunjungan ke SDN Dendeng Desa Noelbaki Kabupaten Kupang NTT.

Selebihnya ia menjelaskan, karena kesamaan kultur, adat istiadat dan kemanusiaan di Indoensia Timur. Sehingga sangat penting untuk belajar satu sama lain terlebih khusus bagaimana kemajuan pendidikan di Indonesia dan Timor Leste.

“ini sangat penting melihat kondisi sekolah dan Organisasi Masyarakat Sipil di NTT supaya kita bisa terapkan di Timor Leste”, imbuhnya.

Ia kemudian menyampaikan terimakasih ke pihak SDN Dendeng yang telah menerima LSM dari Timor Leste untuk berkunjung atau melakukan studi banding di SD Negeri tersebut.

Foto Bersama di Kantor Bengkel APPeK NTT, Senin, 23/10/23 (Sumber: Dokumenasi Pedro)

Koordinator Umum Bengkel APPeK, Vinsensius Bureni, menyampaikan Bengkel APPeK bersama YAPPIKA ActionAid memfasilitasi pemerintah daerah kabupaten Kupang untuk membangun 13 gedung sekolah dan salah satunya SDN Dendeng.

 “kita melakukan riset terhadap berbagai sekolah yang mengalami rusak berat, sedang dan ringan. Kemudian kita juga melakukan penelusuran terhadap dapodik. Karena untuk mengakses suatu program harus berbasis data”,ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan, berbicara tentang sekolah aman, bagaimana anak sekolah bisa aman berproses pendidikan kalau gedungnya tidak layak.

“waktu itu sekolah ini menggunakan gedung darurat, miring-miring. Kita kemudian melakukan komunikasi dengan YAPPIKA ActionAid dan ternyata mereka bisa membantu kita”, lanjutnya.

Sementara itu, perwakilan guru SDN Dendeng menuturkan sekolah kami yang duluh sangat perihatin sekali bahkan dalam proses Kegitan Belajar Mengajar diatur dengan 3 jam belajar karena kurangnya ruang belajar.

“kami seperti ini karena pertolongan Bengkel APPeK sehingga kami bisa adakan KBM dengan baik. ada ruang belajar,UKS bahkan kita memilik WC yang dibantu oleh bengkel APPeK yang bekerjasama dengan YAPPIKA”,tuturnya.

Selain itu ada pendampingan untuk orang tua murid yang bentuk dalam satu kelompok perempuan yang anak-anaknya sekolah di sini.

“mereka diberi pelatihan tentang pengelolaan pangan lokal sehingga membantu perekonomian keluarganya. Disini juga ada pelatihan dari puskesmas tentang kesehatan dan dokter cilik dan sekarang di sekolah ada kebun gizi, literasi  dan numrasi”,ungkapnya.  

Foto Kunjungan Ke Komunitas Dendeng Nekmese, Senin, 23/10/23 (Sumber: Dokumentasi Naldo J)

Berdasarkan pantauan tim media Bengkel APPeK NTT, selain mengunjungi SDN Dendeng, asosiasi yang tergabung dalam Civil Society Education Partnership (CSEP)  juga melakukan kunjungan ke Kelompok Usaha Perempuan Komunitas Sekolah Dendeng Nekmese.

Di komunitas tim dari CSEP ini menikmati sajian pangan local yang sudah dikemas oleh kelompok Dendeng Nekmese.

Setelah perjalanan dari Dendeng desa Noelbaki, Tim CSEP bersama rombongan Bengkel APPeK  NTT menuju kantor Bengkel APPeK yang berlokasi di Jalan Raya Baumata Penfui, Lingkungan Kampung Baru, RT 024 RW 011, Kelurahan Penfui, Maulafa, Kota Kupang.

 Penulis: Naldo J.

#Tagline :

• NTT
• Bengkel Appek
• kabupaten Kupang
• Kupang
• Sekolah Aman
• Sekolah Dasar