Dorong Ekonomi Inklusif, Pemerintah Desa Oesena Salurkan Bantuan Rp10 Juta untuk Kelompok Rentan
Details
By Naldo Jebadu
Naldo Jebadu
Hits: 138
Penyerahan Bantuan Modal Usaha
bengkelappek.org, Upaya pemberdayaan kelompok rentan di tingkat desa kembali menunjukkan hasil nyata. Pemerintah Desa Oesena secara resmi menyalurkan bantuan modal usaha sebesar Rp10 juta kepada Kelompok Mandiri Inklusi Desa Oesena. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Pemerintah Desa Oesena sebagai bentuk dukungan nyata terhadap penguatan ekonomi inklusif di desa.
Kelompok Mandiri Inklusi yang terbentuk sejak tahun 2024 merupakan hasil pendampingan Bengkel APPeK dalam Program MATAHATI. Kelompok ini beranggotakan 25 orang yang berasal dari kelompok rentan seperti pemuda, petani, peternak, penenun, kepala keluarga perempuan, dan penyandang disabilitas.
Kepala Desa Oesena, Nelson Boymau, menegaskan bahwa bantuan yang diberikan bukan sekadar program, melainkan sebuah kebutuhan riil dari masyarakat.
“Kami melihat bahwa tanpa suntikan dana dari desa, usaha masyarakat akan berjalan lambat. Dana desa ini memang harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu tantangan dalam penguatan ekonomi kelompok adalah pola pikir masyarakat mengenai kerja kelompok.
“Masih ada anggapan bahwa kerja kelompok itu lambat, atau nanti hasilnya dibagi-bagi. Sejak 2017 kami terus memberikan pemahaman, dan sekarang mulai terlihat hasilnya,” tambahnya.
Nelson juga menekankan bahwa meskipun dalam kelompok terdapat penyandang disabilitas, hal tersebut bukan menjadi penghambat.
“Bantuan ini diharapkan dapat membantu anggota kelompok, termasuk mereka yang disabilitas, untuk mengembangkan usaha mereka. Bahkan kalau ke depan kelompok ini butuh tambahan modal lagi, kami siap mendukung,” katanya.
Sementara itu, Umparu R. Landuawang, Program Manager Bengkel APPeK, mengapresiasi langkah proaktif pemerintah desa.
“Ini merupakan bentuk kepedulian dan responsivitas yang luar biasa dari pemerintah desa terhadap kelompok rentan. Bantuan ini bukan hanya soal dana, tapi juga soal kepercayaan dan dorongan semangat bagi kelompok untuk terus maju,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa selama ini kelompok rentan belum banyak tersentuh oleh program serupa.
“Melalui pendampingan, mereka kini mulai percaya diri untuk menyuarakan kebutuhannya, dan pemerintah pun mulai merespon. Ini perubahan yang patut diapresiasi.”lanjutnya.
Ketua Kelompok Mandiri Inklusi, Rehuel Masneno, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan.
“Kami merasa sangat terbantu. Bantuan ini akan kami kelola sebaik mungkin sesuai proposal yang telah kami ajukan. Harapan kami, usaha yang kami jalankan bisa meningkatkan kualitas hidup anggota kelompok,” ungkapnya.
Ke depan, Program MATAHATI dan Bengkel APPeK berharap agar inisiatif seperti ini bisa direplikasi di desa-desa lain yang menjadi wilayah dampingan, demi menciptakan desa yang inklusif dan berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.***
Aktif mendampingi dan melakukan kegiatan advokasi dengan masyarakat Kabupaten Kupang, Memiliki Spesialisasi di Bidang Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Education
Menyelesaikan S1 Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Tahun 2018.
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung
Tentang Kami
Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.
Alamat
Kantor Bengkel APPeK
Jalan Raya Baumata Penfui Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur