DESA WISATA BAHARI LIFULEO HARAP “BONUS” KEMERDEKAAN

Ketua kelompok pengelolah desa wisata bahari Lifuleo, Oktaf Aleksander Saketu sesaat sebelum bertemu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT menjelaskan bahwa potensi wisata dan hasil laut Desa Lifuleo selama ini diabaikan. “Selama ini potensi wisata bahari dan hasil laut lainnya didesa Lifuleo dibiarkan. Padahal, setiap hari liburan pengunjung sangat banyak. Masyarakat juga tidak mendapat apa-apa dari kegiatan kunjungan wisatawan. Ketika Bengkel APPeK menginisiasi menjadikan Lifuleo menjadi desa wisata, seluruh warga desa Lifuleo menyambut gembira. Kehadiran Bengkel APPeK menyemangati mimpi kami selama ini”.

Pendamping lokal PNPM-MPD Kupang Barat ini lebih rinci meminta agar Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Kupang segera membuka akses jalan menuju Pantai Oesina yang lebih dikenal dengan Air Cina yang merupakan salah satu aset terbesar Desa Lifuleo. “Pemerintah Desa Lifuleo telah mengalokasikan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) untuk membangun fasilitas MCK dan pembersihan pantai Oesina. Kami harap Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten Kupang bisa membantu kami membangun jalan masuk menuju pantai” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Oktaf ini juga meminta kepada warga Kota Kupang dan masyarakat Kabupaten Kupang yang sering berkunjung di pantai Oesina untuk selalu menjaga kebersihan pantai. “Pantai Oesina terkenal karena keindahan dan kebersihan pantainya. Karena itu sebagai pengelolah pantai Oesina kami harapkan agar setiap pengunjung yang bertamu dapat menjaga kebersihan pantai Oesina” terangnya.

Sementara itu, Program Officer Inga Desa Wisata Bahari Lifuleo Bengkel APPeK, Largus Ogot menjelaskan bahwa Bengkel APPeK yang concern membangun kemandirian desa berkewajiban untuk memperkuat kapasitas, membangun pemahaman dan memberikan keterampilan kepada warga dan Pemerintah Desa. “Semangat program ini berbasis warga dengan memperkuat kapasitas dan keterampilan warga dan Pemerintah Desa dalam proses pengambilan kebijakan melalui perencanaan, penganggaran dan pengawasan” jelasnya. *Vitto