Pendampingan & Pemberdayaan
Dikunjungi CBM Australia, Kepala Desa Oelatimo, Aprianus Kono sebut 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
- Details
- By Tim Media Bengkel Appek
- Hits: 286
BengkelAPPeK.org - CBM Australia, CBM Indonesia bersama mitra Program MATAHATI melakukan kunjungan lapangan di Desa Oelatimo, pada, Rabu, 15 Mei 2024. Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk menilai potensi program dan menyelaraskan teori perubahan serta kerangka pemantauan dengan kebutuhan donor. Selain itu, kunjungan ini juga ingin meninjau efektivitas strategi pengembangan mata pencaharian yang digunakan oleh program ini baik pemerintah desa dan lembaga/kelompok yang ada di wilayah Desa.
Kepala Desa Oelatimo, Aprianus Kono menyampaikan terima kasih kepada CBM Autralia dan CBM Indonesia yang sudah berkunjung ke Desa Oelatimo dan ini menjadi suatu kebangaan buat kami.
“Bengkel APPeK sudah membentuk Kelompok Ekonomi Inklusif, dan sudah melakukan pelatihan dan penguatan kapasitas bagi anggota kelompok ekonomi inklusif, kami pemerintah desa akan mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh program MATAHATI di Desa Oelatimo,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, pemerintah desa akan terus mendukung kelompok yang telah dibentuk Bengkel APPeK.
“Sesuai aturan keuangan desa, bahwa prioritas untuk ketahanan pangan minimal 20% dari dana desa, oleh karena itu saya memberikan tantangan kepada kelompok ekonomi inklusif jika berjalan dengan baik, maka tahun depan pemerintah desa akan alokasikan anggaran ketahanan pangan,” lanjutnya.
Sementara Mardianceh Hutauruk, perwakilan CBM Indonesia, menyampaikan, CBM Australian dan CBM Indonesia datang ke Desa Oelatimo ingin mendapkan cerita berkaitan dengan program MATAHATI yeng telah dilakukan di desa ini.
“kami berdiskusi dengan penyandang disabilitas, kepala keluarga perempuan, keluarga rentan, pemerintah desa, perwakilan dari puskesmas, pustu, kader kesehatan mental dan guru. Kami ingin mendengar apa yang dirasakan setelah mengikuti program MATAHATI. Apakah ada manfaat yang sudah dirasakan, kemudian apa yang di harapkan dari programa ini”,ujarnya.
Sebagai informasi, CBM Global Indonesia bersama mitra Bengkel APPeK (Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung), Yayasan Tanpa Batas (YTB), Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Yayasan Penguatan Lingkar Belajar Komunitas Lokal (PIKUL), dan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi NTT (Garamin NTT) merupakan konsorsium Program MATAHATI (Mendorong Kabupaten Kupang Humanis, Adaptif Tangguh dan Inklusif) yang bertujuan untuk mencapai Kabupaten Kupang yang Tangguh dan Inklusif pada 2032.
Tujuan khusus Program MATAHATI yaitu untuk meningkatkan ketahanan masyarakat di lokasi intervensi; termasuk penyandang disabilitas dan non-disabilitas serta pemerintah desa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. Program MATAHATI merupakan percontohan dan untuk tahap I ini akan dilaksanakan mulai tahun 2023 hingga 2026 dengan mendorong lingkungan yang mendukung pemenuhan hak dan layanan dasar bagi kelompok marginal dan penyandang disabilitas di Kabupaten Kupang.***