Pendampingan & Pemberdayaan
Harapan Pemberi Amanat
- Details
- By Godlif Tabun
- Hits: 2368
Perhelatan politik dalam pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden telah usai. Kelompok forum perempuan dampingan di Desa Silu dan Ekateta yang aktif dalam program pendidikan pemilih memiliki kenangan sendiri. Mereka sadar bahwa sistem demokrasi yang dibangun membutuhkan peran aktif seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali kelompok perempuan yang selama ini dimarginalkan.
Mereka juga berharap pada mereka yang sudah diberi kewenangan dan kekuasaan untuk terus melakukan komunikasi seperti saat mereka menggalang dukungan. Perbincangan inilah yang mendominasi diskusi-diskusi mereka saat ini. Harapan lain yang dikemukakan adalah mereka yang terpilih tidak hanya sibuk membangun kekuatan dari kubu masing – masing tetapi mestinya memikirkan bagaimana melihat persoalan yang dihadapi pada "akar rumput", kemudian menyusun berbagai program strategis yang bisa dimplementasikan bagi kesejateraan masyarakat.
Foto Diskusi Kampung Bersama Forum Perempuan Di Desa Silu & Ekateta
klik pada foto untuk diperbesar
{gallery}diskam_sillu_dan_ekateta{/gallery}
Hal ini terungkap dalam kegiatan diskusi kampung dikedua desa tersebut pada pertengahan Agustus kemarin. Kegiatan diskusi kampung ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Bengkel APPeK untuk berbagi informasi yang berkaitan dengan kepemiluan. Ketika melakukan refleksi terhadap pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tanggal 22 Agustus 2014 teridentifikasi berbagai pendapat. Mama Yumina Tob sebagai salah satu anggota forum menyampaikan sebuah pernyataan bahwa “ Kami sudah melaksanakan proses pemilihan dengan baik dari legislatif sampai pemilihan presiden. Tetapi yang kami sesalkan saat ini sesuai dengan informasi bahwa DPR yang kita pilih tidak ada kerjasama dengan Bupati saat ini. "Mereka kerja atas kemauaan sendiri. Sehingga kami sebagai masyarakat yang menjadi korban. Kemarin ada demonstrasi dari masyarakat di kantor Dewan. Kami sebagai masyarakat juga bingung, karena kami sudah pilih mereka tetapi mereka tidak ada kerjasama dan saling menantang. Kalau situasi seperti ini pasti banyak program tidak bisa berjalan dengan baik”.
Selain itu mama Damaris Suan dari Desa Ekateta menanggapi apa yang harus dilakukan kedepan setelah mendapatkan bebagai informasi dan pengetahuan terkait dengan regulasi, sistem dan tahapan – tahapan dalam kepemiluan maka dengan semangat dia menyampaikan bahwa “kami akan belajar lebih baik lagi sehingga ketika tidak ada pendampingan lagi kami bisa berperan dalam berbagai level pemilu. Kemudian sebagai warga di desa bisa mengatur desa khususnya kaum perempuan bisa tampil dan jalankan pembangunan dengan baik. Jadi bukan hanya laki-laki saja yang berperan, tetapi sebenarnya banyak peran yang harus kita lakukan. Mungkin ditempat lain kita tidak punya peran tetapi minimal di tingkat desa punya sumbangan pemikiran untuk membangun dalam kegiatan keagamaan dan pemerintahan”. Tentunya ini sebuah harapan yang disampaikan sebagai warga negara yang berperan untuk selalu mendukung proses pembangunan.