Bengkel APPeK Melaksanakan Kajian Kerentanan dan Kapasitas Partisipatif di Kabupaten Kupang
Details
By Naldo Jebadu
Naldo Jebadu
Hits: 465
"Populasi Kerbau memang cenderung menurun di Kabupaten Kupang sehingga penting untuk memberikan informasi dari masyarakat berkaitan dengan kondisi di desanya"
Bengkel APPeK NTT melaksanakan Kajian Kerentanan dan Kapasitas Partisipatif di desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggaran Timur.
Peneliti Bengkel APPeK NTT, Vinsen Bureni, menyampaikan kita ada dalam satu kumpulan jaringan organisasi yang melakukan penelitian berkaitan dengan masalah pertanian dan peternakan.
“Ada Bengkel APPeK, Konsepsi, YPPS di Flores Timur, Transform, LP2M dan YWKS di Sumatera. Kita gabung dengan tiga Universitas yaitu Universitas Charles Darwin Australia, ITS Surabaya dan Universitas Mataram”,ujarnya.
Ia menjelaskan hari pertama kita akan temukan tiga hal penting yaitu akan mendapatkan gambaran tentang situasi musim. Lalu kita juga akan mendapatkan gambaran hubungan antar lembaga di desa maupun di luar desa yang dengan tanggungjawabnya memperhatikan masalah ini.
“Kalau kita omong peternak Kerbau, lalu bagaimana organisasi di sini dia punya hubunganya dengan masalah kerbau. Ada Pemerintah, kelompok peternak dan lembaga lainya”,lanjutnya.
Kemudian tentang sejarah, nanti kita akan dengar perkembangan ternak dari tahun ke tahun, kemudian bagaimana ketersediaan pakan ternaknya, produksi pakanya, pasar dan lain-lain.
“Kita mau tahu bagaimana manfaat tentang ternak didalam pemeliharaanya maupun setelah jual itu hubungan antara perempuan dan laki-laki peranya seperti apa. Itu tiga hal yang kita diskusikan di hari pertama ini. Sementara hari kedua kita lebih pada situasi keretanan. Kalau terjadi bencana di sini apa yang hilang dari tahun ke tahun, itu besok,” jelas Vinsen.
Sementara Kepala Desa Tanah Putih, Thomas Olla, menyampaikan terimakasih kepada Bengkel APPeK dan juga masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini.
Menurutnya, populasi Kerbau memang cenderung menurun di Kabupaten Kupang sehingga penting untuk memberikan informasi dari masyarakat berkaitan dengan kondisi di desanya.
“Dari pengalaman bapa mama atau Kondisi ternak disekitar kita, kita dapat dia punya ceritanya. Oleh karena itu, Bengkel APPeK akan menggali dari kita berkaitan dengan kerbau”, ungkapnya.
Sebagai informasi, Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 9 sampai dengan 10 Januari 2024 dengan dua sub tema yaitu Pertama, kajian kerentanan dan kapasitas partisipatif terhadap dampak perubahan iklim dengan tujuan untuk dapat menilai sejauh mana ancaman dan kapasitas masyarakat atau kelompok-kelompok tertentu dalam menghadapi risiko dampak perubahan iklim. Kedua, pemetaan risiko iklim partisipatif dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat suatu komunitas rentan terhadap perubahan iklim dan menggambarkan informasi tentang sumber penghidupan dari kelompok akar rumput .***
Aktif mendampingi dan melakukan kegiatan advokasi dengan masyarakat Kabupaten Kupang, Memiliki Spesialisasi di Bidang Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Education
Menyelesaikan S1 Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Tahun 2018.
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung
Tentang Kami
Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.
Alamat
Kantor Bengkel APPeK
Jalan Raya Baumata Penfui Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur