Selamat Datang di Website Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung

Advokasi Bengkel APPeK

HIGH COST, DEMOKRASI MELESUH (CATATAN DISKUSI TERBATAS I)

Minimnya pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mendaftar dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2015 menunjukan kelesuhan proses demokrasi saat ini.

Suasana Diskusi Menakar Kualitas Pilkada di NTT yang Diselenggarakan Bengkel APPeK NTT dan Pos Kupang, Rabu, 19/08/2015

Hal ini disampaikan pengamat politik Universitas Muhammadya Kupang, Dr. Mohammad Atang, M.Si dalam kegiatan diskusi terbatas yang diselenggarakan Bengkel APPeK NTT dan Harian Umum Pos Kupang, Rabu, 19/08/2015. “Menurut saya, kurangnya pasangan calon yang mendaftar dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah saat ini menunjukan kelesuhan rakyat melirik kekuasaan. Kelesuhan demokrasi ini terjadi karena adanya pembiayaan yang sangat mahal yang harus dikeluarkan oleh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Proses demokrasi yang mahal ini tidak saja terjadi di partai politik tetapi juga terjadi dimasyarakat” sebutnya.

Pembantu Rektor Universitas Muhammadya Kupang ini lebih rinci menjelaskan bahwa faktor lain yang juga mempengaruhi kelesuhan demokrasi saat ini adalah adanya regulasi penyelenggaran yang rumit dan adanya konflik partai. “Baik ditingkatan partai maupun untuk calon perseorangan, regulasi yang mengatur penyelenggaran pilkada serentak tahun 2015 ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya. Hal ini membuat semangat bertarung kader partai atau masyarakat yang ingin maju menjadi berkurang. Konflik partai yang saat ini juga menjadi salah satu penyebabnya” tegasnya.

Sementara itu pakar hukum dari Fakultas Hukum Undana, Dr. Jhon Tuba Helan menegaskan bahwa ketidakstabilan proses demokrasi saat ini terjadi karena tidak dibingkai aturan hukum yang jelas. “Maju mundurnya sebuah proses demokrasi harus dibingkai payung hukum yang jelas. Legislatif saat ini belum mampu memembuat produk hukum yang baik untuk membingkai proses demokrasi. Hal ini ditandai oleh adanya perubahan aturan yang terus terjadi dan syarat pencalonan yang semakin berat” kritiknya.

Kegiatan diskusi terbatas yang difasilitasi peneliti Bengkel APPeK Lauren Sayrani ini menghadirkan KPU Provinsi NTT, Bawaslu, pakar politik, pakar hukum, dan aktivis di NTT. Tujuan kegiatan ini adalah menelaah secara kritis kualitas pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak tahun 2015 khusus di NTT. *Vitto

Anggota Peneliti
Anggota Tim Peneliti pada tahun 2014 - 2017
Saat ini tidak lagi bekerja di Bengkel APPeK

Experience

Rebecca Norris is a full-time freelance writer living in the DC metro area who has worked in beauty editorial for seven years. Previously, she was the Beauty Editor for Brit + Co. She joined the Byrdie team as a nail expert in 2019 and contributes to a number of lifestyle publications. She is a graduate of George Mason University. There, she earned her B.A. in Media: Production, Consumption, and Critique, along with a minor in Electronic Journalism.

Education

Data Pendidikan disini. Selanjutnya ini hanya dummy. from George Mason University with a B.A. in Media: Production, Consumption, and Critique, along with a minor in Electronic Journalism.

Bengkel APPeK

www.BengkelAPPeK.org

Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung

Tentang Kami

Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung  dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.

Alamat

Kantor Bengkel APPeK

Jalan Raya Baumata Penfui
Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011
Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur

Email

bengkel.appek@gmail.com

Media Sosial Bengkel APPeK