Belajar di Bengkel APPeK banyak hal baru dan kenangan mengesankan yang didapatkan

Hallo... perkenalkan saya Fisensius Seran biasa disapa Sius mahasiswa Universitas Nusa Cendana kupang semester 7 Prodi Ilmu komunikasi.  Saya memilih mengikuti magang  MBKM  dalam kurun waktu 4 bulan  terhitung sejak tanggal 7 agustus hingga selesai di tanggal 1 Desember. Menurut saya magang ini  sangat luar biasa karena banyak hal baru  yang saya dapat setelah menyelesaikannya.

Ada beberapa program yang diberikan bengkel apek kepada kami perserta Magang yakni program sekolah aman, program TII, program ICW dan program Vicra. Program sekolah  aman dimana program ini mendukung kualitas pendidikan lebih ke ranah sekolah dasar. Program Tii (Transparency International Indonesia) yang mana program ini bergerak di bidang penanganan barang dan jasa. Program ICW (Indonesian Corrupction Watch) yang mana program ini bergerak di bidang pemantauan barang dan jasa. Sedangkan program Vicra yang mana suara untuk aksi ketahanan iklim perubahan cuaca dan iklim yang inklunsif.

Kami di bagi dalam 4 tim sesuai dengan program yang ada di LSM Bengkel APPeK dan saya mendapatkan kesempatan untuk bergabung di tim sekolah aman bersama Om Tarsy, Om Dodi, Kak Nancy, dan Om Jovi. Kegiatan kami dalam program ini yaitu menjadikan sekolah yang selalu aman dimana ada program development, Infrastuktur, dan siaga bencana. Karena namanya sekolah aman artinya harus benar-benar sekolah yang aman dari berbagai hal dan disini kami lebih memfokuskan pada tingkat Pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang keadaan sekolahnya masih perlu di perhatikan. Ada 6 sekolah yan mendapatkan bantuan dari LSM Bengkel APPeK  yaitu ada SDI Manefu, SDN Dendeng, SDI Babau, SDN Tetelek, SDI Natoen, dan SDN Oeli’I 2. Dari keenam sekolah ini yang paling dekat hanya SDI Manefu yang ada di Baumata Timur selain itu tempatnya sangat jauh namun dengan tempat yang jauh saya bisa berkeliling dari ujung ke ujung, untuk daerah Kupang Timur dan Kupang Barat itu sangat familiar karena kami akan sering mengunjungi temapt-tempat ini secara terus menerus. Kegiatan yang di lakukan dari tim sekolah aman yaitu membantu membangun infrastruktur dan yang sudah di jalankan di SDI Oeli’I 2 dan SDI Natoen di Sulamu. Program kebun gizi, program balai belajar dan program siaga bencana.

Pengalaman saya selama menjalankan tugas bersama tim sekolah aman dimana saya harus pergi keliling ke beberapa Sekolah Dasar. SD yang pertama kali saya kunjungi yaitu SDN Oeli’I 2 yang berada di Kupang Barat, saya pergi bersama Ibu Nancy dan saya merasa SD ini terlalu jauh buat saya sehingga saya harus menyiapkan tenaga untuk pergi pulang. Kunjungan berikut yaitu SDN Dendeng saya pergi bersama Ibu Nancy juga, dan yang berikut saya pergi bersama dua orang teman saya Wiwin dan Olga bersama om Tarsi untuk mengamati dan juga mewawancarai terkait program Sekolah Aman dan saya juga harus menyiapkan mental untuk mewawancarai kepala sekolah dan ketua komite. Saya juga harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang untuk wawancara, yang pertama saya wawancarai yaitu Kepala Sekolah SDI MANEFU, awal wawancara saya sangat gugup tapi karna ada dua orang teman saya yaitu Wiwin dan Olga yang juga ikut bergabung dengan saya akhirnya saya tidak gugup dan mulai terbiasa untuk wawancara, disini kita mewawancarai terkait kebun gizi yang diprogramkan oleh Sekolah Aman. Wawancara berikut kami mewawancarai Kepala Sekolah dan ketua komite SD Oeli’I 2 terkait pembangunan yang diprogramkan oleh Sekolah Aman, kemudian yang berikut kebun gizi di SDN Dendeng dan yang terakhir SDI Babau.

Tidak hanya di program sekolah aman saja saya juga mendapat kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan berkaitan dengan perubahan iklim bersama dengan Tim ICW dan Tim Vicra. Disini kita melakukan wawancara mengenai damapak El nino  yang sementara di rasakan oleh masyarakat. Tim kami yaitu saya, Om Umbu, Om Mea, Beny dan juga Olga, kita turun ke Kabupaten Kupang Tengah untuk melihat dan mewawancarai warga sekitar terkait dampak El Nino. Kami mulai dari Desa Tarus, Desa Mata Air, Desa Noelbaki dan juga Desa Oebelo. Saya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa bisa bertemu dengan orang-orang di desa-desa dan juga di pantai dengan sikap dan juga karakter yang berbeda dan mendapatkan pelajaran bagaimana kita bisa mendapatkan informasi dengan baik dengan orang yang tidak kita kenal namun bisa secara baik dalam berinteraksi.

Kesan saya terhadap LSM Bengkel APPeK di tempat ini kami di terima secara baik, dianggap seperti keluarga berkomunikasi secara santai, akrab dan sangat asik. LSM Bengkel APPeK ini bagi saya seperti rumah sendiri  dan juga banyak pengalaman dan hal menarik yang ada di dalam LSM Bengkel APPeK karena saya bisa bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Saya mengakhiri cerita ini dengan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LSM Bengkel APPeK yang menjadi rumah bagi kami khususnya bagi tim Sekolah Aman dan juga teman-teman yang sudah bekerjasama dalam menjalankan program-program yang ada di LSM Bengkel APPeK. Semoga kedepannya selalu menjadi tempat yang membangun banyak ide dan juga banyak berkarya membantu masyarakat dalam berbagai hal dan semakin keren lagi kedepannya. Jaya selalu LSM Bengkel APPeK sampai jumpa di lain waktu, terima kasih banyak untuk semua pelajaran dan kenangan yang mengesankan.***

• 4 Bulan yang Berkesan di Bengkel APPeK, Sepenggal Kisah Dhevi Kase
• Bukan Hanya Tempat Magang Melainkan Tempat Untuk Berproses
• Pengalaman mengenal sampai di Desa-Desa
• Undana dan Unwira Utus Mahasiswa Magang di APPeK NTT
• Pulang, Kisah Nona Sila Selama Magang di Bengkel APPeK

#Tagline :

• Bengkel Appek
• Undana
• Magang
• Mahasiswa
• Kisah Inspiratif