Semakin Berani Memantau Pengadaan Barang dan Jasa setelah Magang di Bengkel APPeK

Halo, perkenalkan saya Maya Weka, mahasiswa aktif Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana dengan konsentrasi Komunikasi Antar Budaya, ingin berbagi pengalaman magang yang sangat memorable untuk saya selama empat bulan. Magang ini sangat berarti untuk saya dalam mempelajari hal-hal baru dan menjadi salah satu moment luarbiasa dalam perjalanan pendidikan saya. Karena banyak hal baru yang saya pelajari selama magang dan tidak akan saya temukan dan pelajari di tempat lain.

Saya memilih mengikuti magang MBKM di semester 7 dalam kurun waktu empat bulan terhitung sejak tanggal 7 Agustus hingga 1 Desember. Magang MBKM merupakan jenis magang dengan mengikuti program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Magang ini memberi kesempatan kami mahasiswa untuk mengasah skill, mengaplikasi teori dan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah serta memberikan pengalaman melalui kegiatan-kegiatan di tempat magang. Dilihat dari konsentrasi, saya dan teman-teman direkomendasikan oleh Bapak Koordinator Prodi Ilmu Komunikasi, Petrus Andung untuk magang di LSM Bengkel APPeK NTT. Kami berjumlah 12 orang dari konsentrasi yang sama, terdiri dari 6 mahasiswa laki-laki dan 6 perempuan. Hal menariknya adalah jumlah seimbang tersebut disarankan dari Kantor LSM sendiri sebagai bentuk kesetaraan gender.

Setelah diterima di LSM Bengkel APPeK NTT kami dibagi dalam 4 kelompok untuk bergabung dalam 4 program yang dijalankan LSM Bengkel APPeK NTT. Ada program Bengkel APPeK dengan TII dan ICW, Program Vicra, Program Sekolah Aman dan terkahir Tim Media. Kebetulan saya bersama 6 orang teman bergabung di Tim TII (Transparency International Indonesia) dan ICW (Indonesia Corruption Watch), Kami didampingi oleh Om Miju, Ka Naldo dan Om Umbu. Tim ini memiliki fokus pada pemantauan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Tidak hanya itu, kami juga terlibat dan saling membantu dalam kegiatan di tim lain. Disini saya akan share pengalaman saya selama mengikuti berbagai kegiatan selama bergabung di LSM Bengkel APPeK NTT.

Meskipun di kampus khususnya di konsentrasi dan prodi kami tidak diajarkan mengenai Barang dan Jasa Pemerintahan, namun saya dan teman-teman terbilang cukup cepat untuk belajar hal ini seiring berjalannya waktu. Kami diberikan ruang untuk terlibat beberapa kali dalam kegiatan Pemantauan PBJ di Kota Kupang maupun Kabupaten Kupang. Kami diajarkan tahapan pemantauannya, baik tracking online maupun pemantauan langsung di lapangan.

Disinilah kami mulai memahami banyak hal, yang awalnya cuek dengan program dan kebijakan pemerintah kami jadi sadar pentingnya untuk pemantaun program dan kegiatan yang dikerjakan pemerintah bagi masyarakat.

Dari pengalaman beberapa kali wawancara langsung dengan masyarakat saya sadar betul sebagai masyarakat kita harus melek dengan progarm pemerintah, lihat apakah berdampak dan sesuai dengan harapan masyarakat atau malah sebaliknya.

Selain itu, kami juga belajar bagaimana menghadapi warga yang ketus bahkan menolak di wawancarai, pernah juga mengalami kesulitan mencari responden untuk di wawancarai, melewati jalan-jalan bebatuan di pedesaan, diburu waktu deadline pengumpulan hasil pemantauan dan rasanya diterima dengan baik seperti keluarga oleh warga ketika di wawancarai.

Banyak hal yang saya rasakan ketika terjun langsung bertemu warga-warga, dari berbagai suku, karakter yang berbeda menjadi PR untuk saya di kegiatan berikutnya saya harus belajar bagaimana menghadapai warga dengan karakter berbeda.

Selain tracking PBJ, kami juga dilibatkan dalam trcaking calon Legislatif Pemilu 2024. Kami paham pentingnya mengetahui background calon pemimpin sebelum kita memilih.

Saya dan teman-teman diajarkan juga beberapa website penting yang tidak pernah kami ketahui sebelumnya, website yang membantu mengumpulakan informasi yang kami butuhkan.

Banyak kegiatan yang kami lakukan yang tidak bisa saya ceritakan satu persatu, namun dari berbagai kegiatan tersebut tentunya memiliki pelajaran baru untuk kami. Setelah tahu cara tracking PBJ, pernah di malam hari kemudian saya coba tracking pembanguan fasilitas kesehatan di kampung saya yang nilainya sangat fantastis tapi hasilnya kurang memuaskan.

Inilah salah satu pelajaran yang berarti yang saya pelajari dari mengikuti kegiatan di Tim ini. Tidak hanya pengetahuan baru yang kami dapatkan, kami juga belajar ketepatan dan kecepatan mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu.

Lingkungan kerja di kantor LSM Bengkel APPeK NTT juga sangat asik dan nyaman untuk saya dan teman-teman. Tidak ada sekat antara staf dan anak magang ataupun atasan dan bawahan.

LSM Bengkel APPek NTT tidak hanya tempat kami menimba ilmu selama magang tapi juga rumah bagi kami. Seiring berljalanya waktu, setiap harinya kami bekerja layaknya keluarga.

Makan bersama, tertawa dan cerita bersama. Saat turun lapangan kami saling menjaga satu sama lain. Kebersamaan dan kekeluargaan inilah yang sangat berksesan untuk saya selama magang.

Saya ingin mengakhiri cerita magang saya dengan upcapan terima kasih kepada semua keluarga besar LSM Bengkel APPeK NTT, Terima kasih kepada Tim TII dan ICW dan teman-teman magang saya. Pengalaman ini telah memberikan pengaruh positif untuk saya, terima kasih sudah menjadi rumah ternyaman selama magang. Saya berharap pengalaman magang seperti ini akan terus tersedia bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana berikutnya.***

• Pulang, Kisah Nona Sila Selama Magang di Bengkel APPeK
• Undana dan Unwira Utus Mahasiswa Magang di APPeK NTT
• Lepas Mahasiswa Magang Ilmu Komunikasi Fisip Undana, ini Pesan Vinsen Bureni
• Bengkel APPeK sebagai Rumah Kedua Kami
• 4 Bulan yang Berkesan di Bengkel APPeK, Sepenggal Kisah Dhevi Kase

#Tagline :

• Undana
• Magang
• Fisip
• Mahasiswa
• Pengadaan Barang Jasa
• TII
• Kisah Inspiratif